
Menyusul aksi mahasiswa yang berlangsung di depan Gedung Rektorat Universitas Islam 45 Bekasi, pihak rektorat melalui Wakil Rektor III akhirnya memberikan tanggapan resmi terkait tuntutan mahasiswa mengenai kenaikan biaya penyelenggaraan pendidikan. Wakil Rektor, Dr. Abdul Khoir. HS. M.Pd, menegaskan bahwa seluruh komponen biaya yang dikenakan kepada mahasiswa tahun 2023 telah dijelaskan secara transparan sejak awal penerimaan mahasiswa.
“Komponen pembayaran, mulai dari dana kemahasiswaan, SPP variabel, dan lainnya sudah sangat jelas sejak awal mereka masuk. Tidak ada yang ditutup-tutupi. Namun, mereka merasa terbebani karena membandingkan dengan kakak kelasnya yang membayar lebih murah, sekitar Rp175.000,” ungkap Wakil Rektor III.
Ia menambahkan bahwa perbedaan harga dari tahun ke tahun adalah hal yang wajar, mengingat adanya faktor-faktor seperti inflasi dan kenaikan biaya operasional, termasuk biaya listrik yang terus meningkat meskipun jumlah mahasiswa menurun. “Jumlah mahasiswa kita menurun, tetapi kebutuhan operasional tidak berkurang. Bahkan, meskipun pemakaian listrik tetap, harganya naik. Ini yang kita sebut dengan inflasi, dan tidak ada pilihan lain bagi kampus,” jelasnya.
Wakil Rektor juga menjelaskan bahwa keputusan mengenai besaran biaya sudah final dan telah melalui proses diskusi yang melibatkan para pimpinan fakultas dan program studi. “Tuntutan untuk mencabut keputusan ini tidak mungkin dipenuhi, karena sudah final dan diputuskan melalui mekanisme yang jelas dan melibatkan berbagai pihak,” tegasnya.
Mengenai prospek biaya pendidikan di tahun-tahun mendatang, ia mengatakan bahwa tidak ada jaminan biaya tahun selanjutnya akan sama dengan tahun 2023, tetapi informasi mengenai biaya sudah disampaikan secara terbuka sejak awal kepada calon mahasiswa.
Selain itu, ia juga menyinggung tentang penurunan jumlah mahasiswa baru dalam dua tahun terakhir, yang sebagian disebabkan oleh menurunnya daya beli masyarakat. “Kampus kita dianggap mahal, padahal sebenarnya menjadi murah jika daya beli masyarakat tinggi. Ini adalah kondisi makro yang memengaruhi keputusan mereka,” ujarnya.
Dalam penutupannya, Wakil Rektor mengapresiasi keberanian mahasiswa dalam menyampaikan aspirasi mereka, namun juga mengingatkan pentingnya memahami tugas manajemen kampus. “Saya apresiasi mahasiswa yang menyampaikan unek-uneknya, tetapi juga perlu diingat bahwa manajemen juga memiliki tugas untuk memastikan kampus ini terus berkembang dan memberikan pelayanan yang lebih baik,” katanya.
Ia juga mengingatkan mahasiswa agar tidak melupakan agenda nasional yang sedang berkembang di kalangan mahasiswa tingkat nasional, agar momentum pergerakan mahasiswa tetap terjaga.