UKM Teater Korek Unisma Bekasi selenggarakan pementasan di Lapangan Unipreuner Kampus Unisma pada Jumat, 19 Maret 2022. Pementasan tersebut membawakan naskah “Hompimpa Alaihum Gambreng” yang menceritakan jalan Kehidupan manusia dibumi. Naskah tersebut termasuk karya yang disusun dari hasil rumusan para creator yaitu, Angger, Ciko dan Nelsa.

Menurut Pimpinan Produksi Muhamad Aldi A.M pementasan ini adalah kegiatan tahunan sekaligus pementasan perdana anggota baru sebagai tahapan pengesahan anggota. Karena menurutnya sebagai anggota baru harus memberihan sebuah persembahan. Dalam pementasan ini melibatkan beberapa untuk diantaranuya Aktor sebagai pemeran utama, Musik sebagai pendukung jalannya cerita, lampu sebagai pecahayaan yang menggambarkan moment Aktor.

“Kegiatan ini berlangsung satu malam dari pukul 19.30 hingga selesai, dan mengadakan forum diskusi terbuka terkait pementasan pasca kegiatan hompimpa alaihum gambreng untuk memperkenalkan anggota baru teater korek dan kegiatan ini salah satu syarat menjadi anggota Teater Korek”, ucap Aldi A.M, Selaku Pimpinan Produksi.

Menurut sutradara Nelsa Sania dalam mempersiapkan naskah pertunjukan, kesiapan aktor, dan kepekaan unsur pendukung seperti Properti, Musik, dan Lampu. Karena unsur-unsur tersebut adalah hal yang fital dalam sebuah pertunjukan. Dalam peentasan tersebut sutradara berharap melalui pementasan Teater Korek ini dapat membuka wadah karya untuk komunitas terater baik Teater Kampus maupun Terater Masyarakat khususnya di Kota Bekasi.

“harapan diadakan kegiatan harapan kita sebagai teater korek, kita ingin menjadi wadah bagi teater lain di daerah Bekasi dan semua orang bisa berkarya dan bebas sesuai diri dia dan dengan adanya pementasan ini menjadi melek dan melulu tidak meluluh tentang teater yang berbau pesugihan dan mistis dan kita ingin dengan adanya teater hompimpa alaihum gambreng ini menjadi warna baru dalam teater terutama Teater Korek”, Ucap Nelsa Sania, Selaku Sutradara.

Unsur musik dalam mendukung persiapan pun memiliki peran untuk membangun kemisteri aktor dalam sebuah pertunjukan Andrean Kaspari selaku Tim Musik mengungkapkan dalam kegiatan ini berkontribusi dalam menyusun nada dengan menyesuaikan naskah dan mengeksplorasi dari gerak tubuh aktor dengan mencoba membuat nada-nada yang selaras.

Sebuah pementasan teater tak hanya mempertunjukan sebuah karya tertapi sebagai sarana menyampaikan sebuah informasi dalam kehidupan melalui sebuah karya seni pertunjukan sehingga dapat membuat para penonton untuk mencerna maksud dari sebuah pementasan.

“karena gua melihat dari salah satu menyampaikan pesan dan mendapatkan pemicu dari suatu masalah lewat kesenian salah satunya dengan cara teater teman-teman yang ada di Teater Korek dan dari karya ini membuat kita berfikir dan multi tafsir”, Ucap Solihin Selaku Penonton Pementasan.

Selain itu Solihin berpendapat bahwa pementasan Terater Korek kali ini sangat bagus dan keren karena sutradara menyusun naskah untuk menggamparkan siklus kehidupan manusia sejak anak-anak hingga dewasa.

“untuk pementasan kali ini cukup bagus dan keren karena mengasih suasana masa lalu saat kita menjadi anak-anak dan melihat warna yg banyak dengan suasana yang saat ini kita alami di umur dan generasi milenial dan  teater korek membawa gua untuk kembali lagi ke masa gua waktu kecil yang penuh warna dengan pembawaan teater”, Imbuhnya.

Pementasan tersebut menggambarkan tentang siklus kehidupan manusia yang dikemas dalam sebuah naskah pertunjukan teater.

Penulis: Aulia Regita Rahman

Editor: Yusuf Nur Rochmat

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *